Kamis, 02 Juli 2015

JANGAN BILANG TIDAK PART 8



JANGAN BILANG TIDAK PART 8
“bentar semua bisa saya buktikan kalou semua hanya rekayasa” kata Raffi dengan Nada Tinggi. Raffi pun berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu semua orang tertuju kepada Raffi
“SUPRISE,,,,,,,” kata Ayu,Luna,Olga,Syahnaz,Wendi,Omesh,Soimah, Billy,Rajiv,Irwan,dan Gading dengan memabawakan tulisa (SELAMAT ULANG TAHUN NAGITA SLAVINA SEMOGA ,,,,bla-bla) semua berlari ke arah Nagita, semua mengatakan selamat ulang tahun dan do’a kepada Nagita, termasuk si ibu tersebut sambil meminta maaf karena semua ini adalah olah dari mamah-nya,Raffi,dan Denny. Yang tadinya suana tegang menjadi riang kembali, baru disadari oleh Nagita ternyata Raffi tidak ada di dekatnya, dia celangak-celinguk melihat Raffi sedang belutut sambil memegang kepala-nya.
“Raffi,,, kamu kenapa?” kata Nagita sambil berlari-lari ke arah Raffi, semua-nya pun panik ketika melihat Raffi meringis kesakitan.
“sayang kamu gak apa-apakan?” kata Nagita duduk di depan Raffi sambil memeggang wajah Raffi dengan menahan air matanya, Nagita tidak menyadari apa yang dikatakan-nya, dia memanggil Raffi dengan kata ‘’SAYANG”.
“aku gpp koq” kata Raffi sambil bangkit berdiri di bantu sama denny dan billy sambil duduk di sofa.
“kamu sakit apa?” kata Mamah Rita sambil duduk di samping Raffi.
“aku gpp koq mah” kata Raffi masih memeggang kepala-nya yang pening.
“gpp gimana, kamu meringis kesakitan kaya gitu, udah yuk kita ke dokter” kata Nagita sambil beranjak berdiri namun Raffi menahan-nya
“sumpah aku gpp” kata Raffi Nagita pun duduk kembali
“jangan-jangan Aa belum minum obat ya, pasti kolestrol aa kambuh karena telat makan” kata Syahnaz yang mengkagetkan semua-nya.
“tante merry, tolong ambilin obat Aa” kata Syahnaz
“iya teh” kata Merry sambil berlari
“ya ampun affi, kalou kamu tadi kenapa-kenapa gimana” kata Ayu yang membuat Nagita khawatir sambil meneteskan air mata-nya.
“ihh koq kamu malah nangis sich, aku gpp koq” kata Raffi sambil memeluk Nagita, Merry pun membawakan obat dan minum-nya, kemudian Raffi meminumnya stelah meminum obat tersebut dia mulai seger kembali.
“alhamdulilah”kata Raffi sambil berdiri mematah-matahkan tulang-nya yg terasa pegel kemudian duduk kembali, caca pun menghampiri Raffi.
“A aku minta maaf ya, kirain gara-gara aku jambak, kepala aa sakit” kata Caca sambil memeluk Raffi
“iya Gpp, berarti kamu sayang sama kakak kamu” kata Raffi sambil mengusap-usap pundak caca
“loe sich, ngasal aja main pukul-pukul aja” kata Nagita sambil mereggangkan pelukan mereka.
“kan kasian calon suami gue” kata Nagita sambil memeluk tubuh Raffi dari samping
“cie,,,tadi malu-malu sekarang mau haha”kata caca yang membuat ketawa, Nagita semakin malu malahan memendamkan pelukan ke Raffi.
“Ya udah berarti malam ini sudah jelas, hubungan kalian mau di bawa kemana” kata Mamah Rita ke RANS, semua pun sorak dengan kabar bahagia tersebut.
THE END

JANGAN BILANG TIDAK Part 7



JANGAN BILANG TIDAK Part 7
Rans pun pergi nonton, makan,dan lain-lain, waktu pun sudah menjelang malam tepat-nya pukul 18:05, karena gak mungkin keburu untuk shalat di rumah, jadi Raffi shalat terlebih dahulu di Mall tersebut tapi tidak sama Nagita Karena Lagi M. Rans pun pulang namun ada yang aneh dengan Raffi dia membawa Nagita ke tempat lain, yang membuat Nagita bertanya-tanya.
“fi kita mau kemana koq jalan sini sich?” kata Nagita
“tenang aja, aku gak akan nyulik kamu koq” sahut Raffi
“masa?” kata Nagita, Karena tau gimana Raffi orang-nya, dia suka bercanda
“iya bawel banget sih” kata Raffi sambil menggacak-ngacak rambut gigi
“Raffi,,,” teriak Nagita sambil membereskan rambut-nya, gak membutuhkan Waktu Lama mereka pun sampai di tempat tujuan.
Ternyata Raffi membawa Nagita ke Rumah andara yang belum selesai, kebetulan disana juga ada mamah Amy, dan Nanas. Karena Rumah Raffi sudah 75 % rampung, Raffi dan Nanas sudah mendiami rumah tersebut, kalou mamah Amy di rumah yang dulu.
“nas itu kaya Aa ya” kata Mamah amy ketika mendengar mobil di halaman rumah.
“iyalah siapa lagi coba, kalou bukan Aa?” kata Nanas
“fi ini rumah siapa?” tanya Nagita
“ini Rumah aku, ayo masuk kasian si Nanas sendirian, nanti aku nelpon Mamah aku dulu untuk nemenin si nanas, setelah itu aku nganterin kamu pulang dech,!” jawab Raffi
“hah,, kan biasanya kamu syuting sampai malem, si nanas gimana kalou kamu pulang malem,?” kata Nagita heran
“kan biasa’x ada bi sumi yang nemenin si nanas, tapi sekarang bi sumi lagi pulang kampung karena anak’x lagi sakit” kata Raffi
“yaudah kalou gitu kita masuk” kata Nagita
“tapi fi kasian kalou mamah kamu di suruh kesini, gimana kalou aku pulang naik taksi aja” lanjut Nagita sambil menghentikan langkah-nya
“nggak ah, nanti aku gak enak sama mamah kamu” kata Raffi sambil menarik tangan Nagita masuk kedalam
“tapi fi...” omongan Nagita terpotong
“ass,,,” kata Raffi
“wass,,,” kata Nanas
“eh, ada mba Gigi, apakabar mba?” kata nanas sambil cipika cipiki dengan Nagita
“alhamdulilah, kamu sendiri?” kata Nagita
“alhamdulilah” kata Nanas
“yaudah nas kamu temenin Gigi dulu, Aa mau ke atas, mau mandi” kata Raffi sambil melangkahkan kaki-nya tiba-tiba dia di kagetkan oleh suara mamah-nya
“A dari mana aja?” kata mamah amy sambil
“eh, mamah koq ada disini” kata Raffi sambil melangkah ke mamah Amy dan di ikuti Nanas dan Nagita.
“mamah tadi di telepon sama Nanas,,,, eh koq ada nak Nagita, apakabar kamu sayang? kata Mamah sambil cipika cipiki sama Raffi dan Nagita.
“Alhamdulilah baik tan,,,” omongan Nagita terpotong oleh
“yaudah mamah sama Nanas temenin dulu, affi mau mandi dulu gerah nich” kata Raffi sambil beranjak ke kamarnya di atas.
“iya,, gak di suruh juga mamah temenin koq” sahut mamah Amy, namun sayang gak ada jawaban dari Raffi karena sudah di ats, Nagita,mamah Amy,dan Nanas asik mengobrol, gak kerasa Raffi juga sudah selesai .
“Gi ayo kita pergi,, Mah affi pergi dulu ya” kata Raffi sambil mencium pipi mamah Amy.
“cie,,,yang mau jalan” ledek nanas
“diem loe, tuh urusin si billy” kata Raffi
“ihhh,,” kata Nanas bete
“ehh Aa mau kemana?” kata Mamah Amy
“Aa mau nganterin Gigi pulang mah, Terus mau Syuting malem dech” kata Raffi
“oh yaudah hati-hati ya” kata mamah Amy
“tante gigi pamit pulang dulu ya” kata Gigi
“iya, kamu hati-hati ya sayang” kata Mamah Amy sambil cipika cipiki
“iya,,Nas aku pulang dulu ya” kata Gigi sambil cipika cipiki
“iya mba hati-hati ya” kata Nanas, ketika Nagita menoleh kebelakang ternyata Raffi sudah tidak ada, nagita berlari ke depan.
“iya, dadah semua” kata Nagita berlari ke depan rumah, pas sudah di luar rumah Nagita melihat Raffi sudah dalam mobil, Nagita pun masuk ke mobil.
“dasar cewek kalou lagi ngerumpi lama-nya minta ampun” kata Raffi sambil menjalankan mobil-nya
“ihh,emang-nya kenapa? Kamu juga sama saja kalou lagi ngobrol sama mamah aku wlekk” kata Nagita sambil memeletkan lidah-nya.
“kan aku mah ngomongin kerja-an, bukan nge-bahas yang tidak penting “ bela Raffi, (padahal sama aja rempong haha) Nagita hanya bisa cengngengesan “oh iya ya” kata Nagita sambil garuk-garu kepala. Tak lama mereka pun sampai di rumah gigi, nagita masuk kedalam rumah di ikuti oleh Raffi, namun Raffi kembali pergi setelah menemui mamah Rita untuk syuting malem.
“ass” kata Rans bersamaan
“was,,,” kata mamah Rita yang berada di ruang Tengah
“eh kalian, koq cepet banget” kata mamah rita sambil cipika cipiki sama Nagita, sedangkan Raffi mencium tangan mamah Rita.
“iya nich, kata-nya mau syuting malem mah” kata Nagita sambil menujuk ke arah Raffi, dengan ekpresi kesal.
“emang-nya bener affi mau syuting lagi?” kata mamah Rita, Raffi hanya mengeluarkan senyuman-nya.
“kamu gak cape apa, dari tadi pagi kamu belum istirahat loh” lanjut Mamah Rita
“cape, gak cape sih mah” kata Raffi sambil duduk di sofa
“cape mah pasti karena kurang istirahat, tapi rasa cape itu bisa terobati oleh keluarga, mah” kata Raffi
“eh, jangan salah keluarga juga butuh kehadiran kamu loh” kata Nagita
“kan kalou ada waktu luang aku liburan sama keluarga” kata Raffi
“liburan apa-an? Tahun baru kemarin aja kamu liburan sendiri ke bali” kata Nagita
“hah,, liburan dari mana aku ada kerjaan di bali, tanyain aja ke mamah kamu, iya nggak mah” kata Raffi
“iya” kata mamah Rita yang asik dengan majalah-nya
“oh’’ kata Nagita ikut-ikutan maca majalah, Raffi pun merasa di acuhkan, dia pun pamit.
“yaudah affi mau pergi dulu mah” kata Raffi sambil mencium Tangan mamah Rita
“oh hati-hati ya jangan ngebut-ngebut” saran mamah Rita
“iya, gi gue pergi ya” kata Raffi sambil cipika cipiki.
“iya kamu hati-hati ya” kata Nagita sambil melambaikan tangan-nya ke raffi
“dah,,,”kata raffi “dah,,,”kata mamah Rita dan Nagita bersamaan.
Raffi pun melaksanakan aktifitas-nya dengan syuting dan syuting, sesekali dia main ke rumah mamah rita untuk numpang makan atau mandi, kadang-kadang Raffi ngajak Nagita jalan, hari yang di rencanakan mamah rita dan Raffi pun tiba, yaitu tanggal 17 februari, hari yang bertepatan ulang tahun mereka berdua. di apartemen mamah rita di laksanakan-nya pesta kecil-kecilan hanya 20-30 orang yang datang, Raffi di temani Denny cagur untuk mendatangi pesta private tersebut semua berjalan dengan lancar semua temen memberikan selamat ke Nagita dan Raffi, tapi hanya Nagita yang diberi kado oleh temen-temennya nagita karena tidak ada yang tau kalou raffi akan datang, semua sudah memberikan kado-nya ke gigi termasuk raffi, tapi si Raffi ada niat terselubung memberikang kado tersebut.
“fi maksud kamu apa, memberikan cincin?” kata mamah Rita, Raffi tadi-nya ngeles karena mamah Rita dan temen-temennya mendesakan dia, akhiri dia ngomong juga.
“jadi gini mah, aku serius sam,,,” kata Raffi terpotong oleh Denny
“stop stop stop, fi apa tadi loe panggil mamah ke tante Rita?” kata Denny
“Masbuloh” kata Raffi kesel
“yaudah kamu maksud-nya apa? Kata mamah Rita sambil mengusap pundak Raffi, Raffi hanya tersenyum malu sesekali Raffi memeluk mamah Rita.
“udahlah ayo cepet” kata mamah Rita
“jadi gini mah aku ngasih cincin ke Nagita itu mau serius?” Kata Raffi sambil tersenyum malu
“serius apa? Belajar maksudnya?” kata mamah Rita
“ya bukan dong mah, aku mau serius sama Nagita bukan main-main” kata Raffi lantang, yang membuat se-isi ruangan bersorak, kaya merayakan sebuah goal kemenangan haha.
“ya kamu ngomong-nya sama Gigi dong” suruh mamah Rita
“ok, aku serius sama kamu, aku sayang sama kamu, kamu sayang gak sama aku, nanti kalou gak ada halangan kita nikah” kata Raffi semua kembali bersorak, denny cagur pun nyeletuk.
“aku mau banget” kata denny cagur dengan gaya ngondek-nya sambil memeluk Raffi
“idih, bukan loe” kata Raffi sambil mendorong-dorongkan Denny. Yang membuat suasana menjadi riang.
“yaudah, aku gak mau pacaran” kata Nagita ngeles, padahal lagi meringankan Rasa grogi.
“ihh, siapa juga ngajak pacaran, gue ngajak kawin” kata Rafffi
“Gi mau gak kawin sama Raffi? Kalou nggak mau, gue mau jual nih” kata Raffi sambil membawa tas-nya
“yaudah nanti kita omongin berdua” kata Nagita
“oh jadi kita diusir nih” kata temen-temen-nya
“ngemeng keleeuuzz dari tadi” kata denny sambil memukul pundak Nagita pelan.
“makasih semua-nya sudah memeriahkan ulang tahun aku, terima kasih juga untuk kado-nya” kata Nagita sambil  berpelukan dengan Raffi, tapi suprise-nya belum selesai  mamah Rita, Denny,dan Raffi mengerjai Nagita. Tiba-tiba bel ada yang mencet semua kaget dengan kedatangan ibu-ibu dan anak gadis cantik.
“maaf semua-nya ada mas Raffi?” kata Ibu tersebut
“iya ada bu, kalou boleh tau mau perlu apa ya?” kata caca
“saya gak ada urusan sama kamu saya mau ketemu Raffi” kata ibu tersebut dengan Nada tinggi
semua yang melihat-nya pun terheran-heran apalagi Nagita kaya-nya jantung dia mau copot, tetapi tidak dengan tiga orang lain-nya Raffi,Denny,dan mamah Rita.
“hallo mas apakabar,masih inget dengan saya” kata si ibu sambil berjabat tangan dengan Raffi, anak-nya dari tadi hanya menangis tersedu-sedu.
“baik bu” kata Raffi sambil Akting tegang
“mana janji kamu kepada anak saya?” kata ibu tersebut
“janji yang mana, saya gak pernah janji sama anak ibu”kata Raffi dengan nada tinggi, temen-temen nagita hanya bisa emosi, semuanya pengen sekali ngeroyok Raffi bersamaan, apalagi Caca dia pengen banget nge-jadiin si Raffi jadi peyek, tetapi beda dengan Nagita dia hanya bisa memeluk mamah Rita dengan isakan tangis yang tersedu-sedu.
“apa,,, kamu lupa ya,kamu janji sama anak saya! kamu mau ngawinin anak saya!” kata ibu tersebut dengan muka sangat marah.
“tunggu dulu bu, ibu gak bisa nuduh temen saya seperti itu, kalou gak ada bukti-nya” kata Denny membela Raffi
“pak denny, coba bapak bayangkan bila anak bapak diperlakukan seperti ini” kata ibu tersebut
“iya, saya bisa mengerti kalou saya di posisi ibu” kata Denny
“tapi kita disini hidup di negara hukum bu, bila ada orang yang melakukan kesalahan dia harus bertanggung jawab atas apa yang di lakukan” kata Denny bijak
“ok ok, saya punya buktinya” kata si ibu tersebut sambil mengambil handphone di dalam tas-nya dan memberikan kepada Denny, kemudian denny memutarkan rekaman suara.
“iya sayang kamu tenang aja, aku janji aku akan nikahin kamu, kamu jaga baik-baik ya kandungan kamu, nanti habis syuting aku ke rumah kamu, daaah syang” suara handphone tersebut yang percis dengan suara Raffi, Nagita semakin nangis, temen-temen gigi mau mukul aja ke arah Raffi apalagi Caca sempat menjambak rambut Raffi tapi untung ada Denny, tapi beda denga mamah Rita dia santai aja kaya di pantai.
“bentar semua bisa saya buktikan kalou semua hanya rekayasa” kata Raffi dengan Nada Tinggi. Raffi pun berjalan ke arah pintu dan.......

jangan bilang tidak part 6



JANGAN BILANG TIDAK Part 6
 Nagita pun masuk ke kamar, gak lama raffi pun dan dan langsung masuk ke rumah tante Rita. kebetulan tante Rita sedang di Ruang TV "Ass,,,," kata Raffi “Was,,” kata Tante Rita “ehh, affi udah datang, Gimana kabar-nya sehatkan?” kata tante Rita “Alhamdulilah, Tante sendiri gimana Sehat?” kata Raffi sambil mencium tangan tante rita “Alhamdulilah Sehat, jangan panggil tante lagi donk, Panggil mamah aja” seru Tante Rita “iya tan, ekh mah” sahut Raffi sambil duduk di sebelah tante rita “jadi gimana mah dengan Gigi?” tanya Raffi “maksud kamu” jawab mamah rita “iya Gigi sudah bisa Move On belom?” kata Raffi “iya keliatan-nya sich sudah, tapi kalou secara detail mamah belom tau” kata mamah Rita “affi donk yang harus cari tau, ajak lagi dia jalan keu, atau apa keu” lanjut mamah Rita “iya nanti affi usahain dech, karena affi alhamdulilah lagi kebanjiran job nich” kata Raffi tak lama Nagita pun turun dari kamar-nya, karena mendengar suara orang yang sangat dia rindukan siapa lagi kalou bukan Raffi. “hay,,apakabar” tanya Nagita ke Raffi, yang membuat Raffi kaget. “ekh alhamdulilah baik gi, kamu sendiri gimana?” jawab Raffi sambil cipika cipiki sama Nagita, Raffi pun pindah tempat duduk ke kursi sampingnya, yang tadi di sebelah mamah Rita sekarang ke sebelah samping Gigi dan mamah Rita. “Alhamdulilah baik, kamu koq jarang main kesini lagi sich, lagi sibuk ya?” kata Nagita “iya nich, jangankan main ke rumah temen, pulang ke rumah aja jarang, pulang ke rumah paling weekend, itu juga ngambil baju sambil makan siang sama keluarga doank” jawab Raffi “tidur di mobil, mandi di toilet stasion Tv, punya waktu paling Cuma 4 jam perhari” “ya ampun Raffi sampai segitu” kata Nagita “iya affi, harus jaga kesehatan donk, emang kamu mau cari apa lagi sih?’’kata mamah Rita “ya jadi begini mah,,,”omongan Raffi terpotong oleh Nagita “hah,,,apa apa apa, tadi kamu panggi mamah ke mamah aku?” tanya Nagita “yeyy emang kenapa?,mamah-nya juga gak keberatan iya nggak mah?” “iya ihh kamu, panggilan aja di ribetin, lanjutin lagi cerita-nya” kata mamah rita “iya kan rumah affi belom selesai,terus si nanas sekarang kuliah di jakarta, terus di tambah lagi sama cicilan affi yang ketinggalan” jawab Raffi panjang lebar “kan si nanas disini juga sambil syuting apa uang’x gak cukup untuk bayar kuliah?” kata mamah Rita “kan si nanas masih tanggung jawab affi, karena affi gak mau di cap sebagai kakak yang gak bertanggung jawab, cukup cap playboy aja yang sandang affi hahaha” kata Raffi “haha, mamah salut sama kamu” sambil memeluk raffi di barengin dengan air mata-nya yang mengalir di pipi mamah Rita, tak di sadari Nagita pun mengeluarkan air mata. Raffi yang menyadari Nagita ikut nangis langsung berkomentar. “Gi kenapa kamu nangis?” tanya Raffi “Gpp, fi boleh gak kalou aku meluk kamu?” kata Nagita, yang membuat Raffi kaget setengah mati, Raffi pun melirik ke mamah Rita, mamah Rita hanya tersenyum, karena mamah Rita tau, kalou Raffi meminta izin. “dengan senang hati Gi”kata Raffi dengan tersenyum sambil melentangkan tangan-nya, seketika Nagita memeluk Raffi dengan erat begitu pun dengan Raffi. Mereka berpelukan 1-2 menit lama-nya. “udah kali pelukan-nya” kata mamah Rita yang sontak mengkagetkan Rans. Rans pun merenggangkan pelukan-nya. “ekh maaf mah” kata Raffi sambil tersenyum malu “yaudah mamah mau ke belakang dulu” kata mamah Rita Rans pun di tinggalkan berdua (untung saja gak ada setan lewat haha) mereka pun kembali mengobrol. “fi gimana dengan keadaan ka Olga?” kata Nagita mengalihkan “aku juga belum tau banyak, tapi kita do’ain aja ya biar olga cepet sembuh” kata Raffi “amiin” kata Nagita mereka pun hening sejenak karena saat itu ada Raffi di tv, acara Raden ayu, acara lawak. Nagita pun enggan memalingkan perhatian-nya dari tv begitu pun Raffi. “waduh episode yang ini lagi, bisa-bisa gue mati gaya” bathin Raffi di acara tv “kalou laki-laki itu gak boleh nangis” kata denny membuka acara “gue gak pernah nangis” kata Raffi “ah loe waktu terakhir putus loe, galau loe” kata denny “laki-laki wajar kalou di putusin galau, tapi gue gak nangis” kata Raffi “tapi loe galau, waktu ada gue loe gak nangis, mungkin waktu gue gak ada, loe nangis?” kata denny “gue di putusin gak pernah nangis, tapi sampai rumah, kunci kamar, kamar mandi, haha” kata Raffi. Keluar Tv sontak Nagita dan Raffi pun ketawa dan mamah Rita datang membawakan minum untuk mereka bertiga. “nonton apaan sih seru banget kaya-nya” kata mamah Rita “mah cepet duduk sini mah, ini seru nih” kata nagita, mamah rita pun duduk di sebelah gigi. “mampus gue, ada mamah Rita lagi” bathin Raffi. kembali ke Tv. “ehh gue lagi boke nich” kata Raffi “boke” kata denny “heeh” kata Raffi “lue yang enak dong ngobrol,kita itu bikin suasana yang enak dong, eh tadi itu gue ketemu cewek keren,cakep, eh kemarin gue party-nya seru, loe udah buka obrolan dengan boke, bawaan-nya kita mau nangis aja kalou dengar boke” kata denny panjang lebar “bukan gimana gue mau cerita, tapi gue udah di awali dengan uang-nya gak ada,jadi gua gak bisa cerita yang enak,karena ema gue dari bandung belum ngirimin duit,sekarang ema gue lagi susah” kata raffi “bukan-nya loe tulang punggung keluarga, kan lue yang ngirim-ngiminin uang, ke ema loe, ke ade loe, koq loe nunggu kiriman ema loe sich?” kata denny keluar dari Teks “kan kemarin gue minjemin duit ke cewek, tapi cewek itu baru kenal sama gue, terus cewek itu pergi gak tau kemana, duit gue diambil, buat makan aja gak ada, kasian banget gua” kata Raffi masih dalam Teks “1,3 M” kata denny “1,8” kata Raffi sambil cengengesan “ada dech di tipu gua” lanjut raffi lagi sambil memainkan gitar-nya “terus-terus lue gak punya duit?”kata denny “sekarang gue gak ada nich, loe punya duit gak?” kata Raffi “tapi kalou gue minjemin lagi gue udah 2 kali haha” kata denny “500 juta, udah dibalikin sekarang udah lunas” kata Raffi “sekarang loe ngomong udah lunas, waktu itu loe ngomong-ngomong disitu” lanjut Raffi sambil menujuk ke arah kamera “udah lunas, akhiri-nya Raffi, akhirinya” kata Denny di depan kamera “terus sekarang loe cerita sama gue mau minjem duit lagi” kata denny “nggak ini mah AKTING kalou gue nginjem lagi beda urusan-nya, sekarang cerita gue lagi gak punya duit, giman cara-nya gue punya duit yah?” kata Raffi sambil cengengesan “cara-nya itu, kalou gak ternak tuyul atau budidaya babi ngepet, susah tapi nggak halal” kata denny sambil ketawa-ketawa “budidaya babi ngepet?kaya-nya komunitas lue tuh” kata Raffi sambil menunjuk ke denny “nggak mendingan loe minjem sama cewek, tapi loe harus yakinin die, loe akting nangis” kata denny “maksud-nya gue dihadapan cewek mengiba” kata raffi “makan-nya kalou ada cewek loe nangis, nagis aja, kan biasa-nya loe ngomongin cinta” kata denny “tak pernah gue, satu teks ngikut di belakang gue” kata Raffi penuh percaya diri “akh,,, tapi itu gak berarti sama Nagita slavina ahaha” kata denny keluar Tv yang membuat Raffi menundukan kepala-nya, Nagita semakin memfokuskan ke Tv, sedangkan mamah rita hanya bisa senyum-senyum sendiri sambil memperhatikan Rans, dengan ekperesi berbeda. Kembali Kedalam Tv “nggak ada,,jangan ketawa loe” kata Raffi sambil menunjukan telunjuknya ke crew dan kameramen “kalou sama cewek lain gue aku-in dech, dicolek ngikut dicolek ngikut” kata Denny “bentar dulu, gue juga gak kenal sama Nagita slavina” kata Raffi “ya gak kenal-lah, loe-nya juga dicuekin sama dia” kata denny sambil cengngeesan “coba loe buktiin dulu depan gue, loe kan pemain sinetron papan atas nich bisa gak loe akting nangis dalam waktu cepat” tantang Denny “bisa” kata Raffi sambil meletakkan gitarnya di sofa “tapi bentar dulu donk, gue bukan di cuekin sama si Nagita, Cuma gak enak kalou ema-nya nonton, kesan-nya gue pengemis cintakan” kata Raffi di depan kamera “jadi gue emang, nggak lah” omongan Raffi gak dilanjutin “emang sayang loe ke dia,ngaku” potong Denny “nggak-lah, gue ke dia itu biasa aja, ya mungkin belum waktu-nya” jawab Raffi “kan loe berharap kawin sama dia”kata Denny “nggak lah” kata Raffi salting “udahlah jangan dibahas, gue akan akting”kata Raffi mengalihkan pembicaraan “gue anggap loe cewek”kata Raffi ke denny, kemudian Raffi memeganggang tangan Raffi “sayang,,,hahh aku gak punya uang nich, aku sedih banget, mamahku gak kirim uang lagi, kamu ngebayangin gak kalou aku nggak punya uang, aku mau makan apa? Mamah aku sekarang lagi susah, papah aku udah gak ada, kamu bisa gak minjemin aku uang, kalou aku dapat kerja,” kata Raffi “nangis nich, tes,tes” lanjut raffi sambil menunjukan ke denny air mata-nya mengalir “yey” kata denny sambil tepuk tangan dan tos sama denny heboh “baguskan” tanya Raffi ke crew “ekh tadi di zoom gak nangis-nya?” tanya raffi ke kameramen “ada? pas gue tes,tes” lanjut Raffi lagi sambil menunjukan ke mata-nya. “keren,keren koq lue bisa sich” kata Denny takjub dengan keahlian Raffi “terus-terus” lanjut denny lagi “gue dulu, kalou berantem sama mantan gue suka gitu, misalnya gue ketahuan selingkuh atau apa? Aku ngesel” kata Raffi sambil ketawa “pas keluar tes, yaudah dech kamu haha” lanjut Raffi lagi “keren gak akting gue” tanya Raffi ke semua crew dan denny “keren,keren biasa-nya artis sinetron pake tetes mata” kata Denny “ada, artis yang bayaran murah pake tetes mata, kalou gue mah udah mahal gak mungkin pake teks” kata Raffi menyombongkan diri “nggak gue tanya beneran koq loe bisa sich, tadi loe mikirin apa-an” tanya denny “nggak tadi gue mikir kalou gue di tolak sama Gigi” kata Raffi (Acara-nya pun break alias iklan dulu) Kembali keluar Tv mamah Rita dan Gigi pun tertawa, tapi beda dengan Raffi dia hanya menundukan kepala sambil- senyum-senyum sendiri, dengan muka mulai kemerahan “jadi gitu fi cerita-nya” kata mamah Rita “emmzzz udah akh jangan di bahas, mah affi mau ajak jalan Gigi boleh gak?” kata Raffi mengalihkan pembicaraan “terserah,Gigi-nya mau gak,kalou mamah mah ngijinin aja asal janga pulang malem aja” kata mamah Rita sambil melirik ke Nagita “kamu mau gak?” tanya Raffi ke Gigi “yaudah aku mau koq, bosen dari kemarin di rumah terus, tapi aku ganti baju dulu ya” jawab Nagita sambil beranjak ke kamar-nya “affi minum dulu nich, biar gak nerveous”kata mamah Rita sambil menyodorkan minuman ke Raffi, raffi pun langsung menghabiskan. “hah,alhamdulilah”kata Raffi tak lama Gigi pun turun, Rans pun pamit ke mamah Rita “mah affi jalan dulu ya,” kata Raffi sambil mencium tangan mamah Rita “iya,hati-hati jangan ngebut-ngebut”jawab mamah Rita “mah gigi jalan dulu ya” giliran Nagita sambil mencium tangan dan cipika cipiki sama mamah Rita “hati-hati ya” jawab mamah Rita “ass,,,” kata Rans bersama-an “was,,,” jawab mamah rita

jangan bilang tidak part 5



JANGAN BILANG TIDAK Part 5
1,2,3 bulan Raffi selalu mencari perhatian-nya Gigi tapi apa boleh buat sikap Gigi masih saja dingin ke raffi, tapi raffi gak pernah putus asa, malahan membuat dia semakin penasaran.
saat syuting malem denny,dan olga menanyakan perihal tentang hubungan-nya Raffi dengan Gigi.
“Fi gimana sudah ada perkembangan tentang hubungan loe dengan gigi” tanya denny
“hubungan apaan!! di bbm pagi dijawab-nya pagi besok-nya, bingung gue harus gimana lagi!” jawab Raffi
“oh, terus loe mau ngapain lagi?” tanya denny
“ya gue mau deket terus, gue gak akan pernah putus asa, gue pasti bisa membuat dia kecintaan sama gue” jawab Raffi dengan PD-nya
“nah ini baru affi yang aku kenal, walau badai menghadang aa harus tetep kejar gigi sampai dapat” kat olga
“ah lebay lue, biar allah aja yng menentukan” kata Raffi bijak, Olga pun berinisiatif menghadirkan Nagita di acara pagi. Sambil berbisik ke Denny
“Den giman kalou si Nagita kita undang ke acara pagi” kata Olga
“ok, gue setuju, loe dan gue siap untuk ngomporin si Raffi” kata Denny
“tapi gue gak bisa hadir, karena gue harus menjalani terapi dulu”kata Olga
“ahh, lue gx asiik nich” kata Denny
“ngapain kalian bisik-bisik, mau ngerjain gue ya” kata Raffi
“ihh suuzdon aja jadi orang, udah-ah ayo kita syuting” kata olga sambil beranjak dari tempat duduk-nya diikutin sama raffi dan denny. Di acara pagi Raffi di suprisekan dengan kedatangan Nagita, Raffi pun di buat salting, bukan hanya di acara pagi saja Nagita di hadirkan pula di Talk Show dan di acara malem.
skip,,,!
Tahun baru pun telah tiba, Nagita sekeluarga mau berlibur di pulau dewata dan sahabat-sahabat-nya, Raffi yang mengetahui hal itu langsung pergi ke bali untuk menyusul Nagita, ketika sampai di bali Raffi langsung menghubungi Nagita lewat bbm.
“gi loe dimana,?” isi bbm Raffi
“gue dibali, kenapa?’’ jawab Nagita
“gue juga lagi di bali nih” kata Raffi
“ngapain loe dibali?” kata Nagita (ih ngapain lagi dia kesini segala) bathin Nagita
“gue lagi liat villa sambil ada kerjaan” jawab Raffi
“loe sekarang lagi dimana, gue pengen ketemu nich” lanjut Raffi lagi,Namun tak di jawab oleh Nagita, stelah itu Nagita dibuat kaget oleh kedatang Raffi, karena pada saat itu Nagita lagi di tempat sovenir.
“lagi ngapain nich” kata Raffi
“ehh, loe koq bisa disini?” jawab Nagita kaget
“itu gak penting gi, tapi gue mau ngomong sesuatu” jawab Raffi
“yaudah tinggal ngomong aja” jawab Nagita, Raffi pun mengedipkan mata-nya ke Caca dan uchi, biar Raffi dan Nagita bisa ngomong lepas.
“yaudah kita duluan ya, takut ganggu” kata Caca dan uchi
“ehh, mau kemana” kata Nagita
“udah kita nunggu di depan” jawab Caca dan uchi
“loe mau ngomong apa sih” tanya Nagita ke Raffi
“ehemm, jadi gini Gi gue sayang sama loe,gue cinta sama loe, kapan dan dimana rasa sayang ini datang gue gak tahu Gi, Tapi yang terpenting loe harus tau bahwa gue sayang banget sama loe” kata Raffi
“hemmmzz makasih, tapi maaf fi gue sekarang gak mau pacaran, gue mau cari suami yang bisa menerima gue dengan kekurangan gue, percuma pacaran lama-lama tapi ending-nya beda prinsip dan akhirnya putus juga” jawab Nagita panjang lebar
“oh,,kalou gitu aku ngomng sama mamah kamu ya” kata Raffi
“terserah” jawab nagita santai, karena Nagita gak yakin kalou Raffi bakal serius, dia hanya main-main saja. Sambil pergi meninggalkan Raffi. “gue akan buktikan itu sama loe gi” Bathin raffi.
Setelah itu Raffi langsung pergi ke villa mamah Rita, untuk menemui mamah Rita.
“ass,,,tante apakabar” kata Raffi sambil mencium tangan Tante Rita
“wass,,,eh affi alhamdulilah, gimana udah ketemu sam Gigi?” kata tante rita, ternyata Raffi tahu keberadaan Gigi itu dari tante rita.
“udah” jawab Raffi sambil menghela Nafas panjang dengan menyenderkan kepala-nya di sofa.
“tante jadi gini, affi udah ngungkapin perasaan affi ke gigi semuanya, tapi gigi gak mau pacaran, dia mau suami katanya” kata Raffi
“terus” kata tante Rita berharap Raffi mau minta izin untuk mempersunting Nagita
“ya affi kesini mau minta izin, affi mau minta Nagita dari tante untuk jadi istri Affi” kata Raffi, seketika air mata tante rita jatuh, antara bahagia dan sedih campur aduk, bahagia-nya (ahirnya yang di harapkan tante Rita terwujud, yaitu Raffi dan Nagita menikah) sedih-nya (tante Rita akan jauh dari anak sulung). Raffi yang mengetahui tante Rita menangis.
“kenapa tante nangis?” kata Raffi sambil bersujud di pangkuan tante Rita, takut tante Rita tidak menyetujui-nya.
“tapi Gigi-nya jangan di bawa jauh-jauh” jawab tante Rita sambil menangis
“oh, klou itu mah gampang, affi gak akan memisahkan tante sama gigi koq, tante tenang aja” kata Raffi sambil duduk kembali di sofa,tante Rita pun mulai tenang dengan perkata’an Raffi.
“yaudah tante nanti bilang sama Gigi” kata tante Rita, secara bersama-an Nagita dan yang lain-nya datang, langsung duduk di sofa, gigi yang melihat Raffi lagi ngobrol lang bertanya.
“loe ngapain disini?” kata Nagita
“yeyy. Terserah gue, gue lagi curhat sama tante, bener gak tan” kata raffi sambil mengedipkan mata-nya.
“yaudah tan, affi mau pulang ke jakarta dulu takut ketinggalan pesawat” lanjut Raffi sambil mencium tangan tante Rita
“hah, sekarang gak besok aja? Kan ini udah malem” kata tante Rita, karena jam sudah menunjukan 22:15.
“ahh, gpp tan, karena besok affi ada live pagi” kata Raffi
“yaudah gi,ca,chi, gue pamit” lanjut Raffi sambil ngajak tos ke semua-nya
“ass,,,” kata Raffi
”was,,” kata Tante Rita,Gigi,Caca,Uchi bersama-an
“hati-hati kamu di jalan Raffi” lanjut tante Rita
“iya,,,” kata Raffi sambil menutup pintu dari luar, setelah Raffi pergi Nagita pun menanyakan apa yang terjdi sebelum dia pulang.
“mah, ngobrolin apa sich koq mamah kaya habis nangis gitu” kata Nagita
“Raffi Cuma curhat ke mamah” kata tante rita
“CURHAT APAAN” kata caca,Gigi,dan uchi bersama-an
“ih kalian kepo” jawab tante Rita singkat
“mah cerita dong” kata Caca N nagita
“iya tan cerita dong” kata uchi
“jadi gini, dia curhat tentang persaan-nya setelah dia keluar dari Lido, katanya gak ada cewek lagi yang mau sama dia, kan udah terbukti dia gak minum obat-obatan yang dituduhkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, jadi mamah Cuma kasian aja” kata tante rita berbohong untuk menyindir Nagita, sejenak Nagita melamun “kasian banget kamu fi, tapi aku gak bermaksud begitu fi” bathin Nagita. Menyadari Gigi sedang melamun.
“Gi,,,” kata uchi sambil melambaikan tangan-nya di depan muka Nagita
“sayang kamu gak apa-apakan” tanya tante rita sambil menggoyangkan pundak Gigi
“Hey,,,” kata Caca teriak sambil memeluk gigi
“MAAFKAN AKU,,,,” Teriak Nagita, sontak semua-nya ketawa
“cie,, yang lagi mikirin Raffi” ledek Caca
“ihh, siapa juga yang lagi mikirin Raffi” jawab Nagita ngeles dengan muka kemerahan
“gak usah malu-malu keleuz” ledek uchi
“ahh udahlah, mau tidur capek nich” kata Nagita sambil meranjak menuju kamar-nya
“jangan marah sayang, nanti cepet tua loh” kata tante rita, sambil cengesan.
stelah satu minggu mereka pun pulang ke jakarta, 3 minggu setelah Raffi tidak pernah lagi pergi ke rumah nagita, bukan itu Saja ngehubungi Gigi saja tidak pernah, biasanya sehari itu bisa sampai puluhan Raffi nge-bbm, atau nelpon, tapi ini tidak sama sekali membuat Nagita khawatir, khawatir dalam arti-nya bukan kenapa-kenapa karena dia sering lihat tiap hari di tv, tapi dia khawatir kalou raffi marah ke dia. Tapi punya rencana lain, tante rita bersekongkol dengan Raffi, tante rita yang mengetahui Gigi mulai peduli dengan Raffi, sesekali gigi nanyain ke tante rita.
“mah Raffi kesini nggak” tanya Gigi
“nggak emang kenapa?”jawab tante rita
“gpp” sahut nagita
“kamu tolong hubungin dia donk, mamah juga kangen sama dia untuk dengerin curhatan-nya” kata Mamah Rita memancing Nagita.
“mamah aja, kenapa harus aku” jawab Nagita gengsi
“ihh,, kan kamu mah se-umuran sama dia, masa mamah sih yang suruh dia kesini, untuk nyatain fi tante kangen sama,” kata mamah Rita bercanda
“yaudah Nanti aja siank, kan sekarang mah dia masih sibuk tuh” kata Nagita sambil menunjuk ke arah tv, karena saat itu Raffi sedang Live di acara pagi. Setelah selesai acara pagi dia liat HP-nya ada sms dari tante Rita “fi rencana kita lancar” isi sms tersebut “yaudah affi mau main ke rumah tante” balasan dari Raffi, di saat dia mau masuk mobil ternyata nagita menghubungi Raffi, tapi Raffi sengaja tidak mengangkatnya, so jual mahal. Sedangkan di rumah tante Rita
“mah Raffi lagi sibuk kali, di telpon beberapa kali gak kunjung di angkat” kata Nagita
“oh” sahut tante Rita singkat, yang membuat nagita kesal.
“yaudah Gigi mau ke kamar” jawab Nagita